Benarkah menaikkan insentif tenaga kesehatan dapat menyelesaikan masalah buruknya pelayanan RSUD Praya?

Kemarin rabu malam diselenggarakan debat Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Lombok Tengah yang disiarka di kanal Youtube dan salah satu saluran TV. Tentu saya sebagai masyarakat Lombok Tengah sangat tertarik untuk mendengar statemen dari ketiga pasangan calon. Siapakah yang paling layak memimpin lombok tengah selanjutnya. 

cabuploteng/tvrintb

Singkat cerita, Debat berjalan lancar, kemudian sampilah pada tema Kesehatan. Pertanyaan tentang tema kesehatan ini terkait dengan buruknya pelayanan di RSUD Praya yang sering dikeluhkan masyarakat melalui media sosial. 

Pertanyaan diajukan untuk pasangan calon nomor urut tiga yaitu Puaddi dan Legewarman. Berikut isi pertanyaan yang dibacakan moderator : 

"Keberadaan RSUD Praya sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) artinya adalah PEMDA bertindak sebagai pemilik dan memiliki tanggung jawab penuh dalam upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan, salah satunya dengan excellent service, keluhan terkait dengan layanan RSUD Praya ramai di media sosial. Pertanyaan ; bagaiman kebijakan paslon untuk mengatasi hal tersebut?"

google.com

Cabup nomor urut tiga H. Puaddi dalam jawabannnya jika ia terpilih maka akan menekankan akan menambah jumlah dokter spesialis dan menambah insetifnya. 

Pasangan calon nomor urut satu H. Ruslan turmuzi dan H. Lalu Normal Suzana juga setuju bahwa cara menyelesaikan masalah pelayanan itu adalah dengan menaikkan insentif tenaga kesehatan. 

Pasangan calon nomor urut dua sebagai petahana bahkan menyatakan keluhan di media sosial itu hal biasa. Pak Pathul juga setuju tentang penambahan insentif tenaga kesehatan dan mengaku telah menambahkan tunjangan pendapatan dokter dan telah mengkat P3K hampir 900 orang. 

Kesimpulan jawaban dari ketiga pasangan calon adalah menambah jumlah tenaga kesehatan dan menambah insentifnya. Jawaban Ini tentu kurang memuaskan bagi saya karena yang ditanyakan adalah bagaimana meningkatkan mutu pelayanan dan excellent service. Tentu kalau berkaitan dengan excellent service maka yang dimaksud adalah kualitas pelayanan dari orangnya (SDM). 

Saya pernah kerja di perusahaan swasta dan disana diajarkan dan sangat ditekankan excellence service. Excellent service secara sederhananya (khususnya untuk perusahaan swasta) adalah memberikan pelayanan terbaik sehinngga pelanggan merasa puas, serta kesan dan reputasi yang baik bagi perusahaan dan pelanggan mau datang kembali. Di dalam perusahaan swasta juga ditanamkan mindset bahwa pelanggan adalah bos kita, mereka yang menggaji kita, sehingga kita harus layani dengan baik supaya mereka senang, puas dan mau datang kembali. Alurnya begini ; Mereka belanja, kemudian menjadi pendapatan perusahaan, lalu gaji kita diberikan oleh manajemen perusahaan. 

Tetapi di instansi pemerintah itu beda, yang menggaji mereka adalah Negara, sehingga mau rame atau sepi, mau senyum atau jutek, mau ramah atau kasar waktunya gajian ya gajian. Mindset untuk memberikan pelayanan yang terbaik bisa saja dikesampingkan. Pelanggan (dalam konteks ini pasien dan keluarga pasien) tidak puas, bulan depan gaji dan tunjangan tetap keluar.

Jadi.. Menaikkan gaji apakah akan menjamin peningkatan kualitas pelayaan?' 

BELUM TENTU RHOMAAA......  

Rhoma/google.com

Saya rasa yang perlu dilakukan adalah berikan mereka pelatihan bagaiman cara pelayanan yang maksimal "Excellence Service Training". Ajari mereka cara senyum, melayani dengan tulus hati, dan cara menghargai orang lain. 

2 comments

  1. Belum tentuuuu
    Hrsnya ga se spontan itu ya jawabannya. Seolah memberikan jawaban yang diinginkan nakes : naik gaji. Padahal hospitality dan lainnya yg harus di perhatiin ke akar akarnya

    ReplyDelete
  2. Betul bang, bila perlu adakan pelatihan "excellent service training".

    ReplyDelete